Thursday, November 30, 2006

Soulmate = jodoh kita??

Pasti sering denger kata soulmate khan, atau lazimnya dalam bahasa kita belahan jiwa..tapi ini bukan berarti mau ngebahas film yang dibintangi Dian Sastro itu lho..
Kita pasti berpikir punya soul mate di dunia ini khan? Bukannya Hawa itu tercipta dari tulang rusuknya Adam? Yg berarti juga bahwa setiap pribadi kita ada pasangannya atau soulmate itukah? Yang pasti ngomongin soulmate itu berarti terpatri sebuah sosok yang tentunya berlainan gender ma kita (jgn sampe berpikir sama lho) dan terbayang orang yang benar2 klik atau klop lah dengan kita, bisa ngertiin, satu jiwa satu rasa, dsb..
Tapi apakah soulmate itu yang berarti akan menjadi jodoh kita, dalam artian yang MENIKAH dengan kita, jadi istri atau suamilah..

Mungkin banyak yang merasa (bagi yang sudah berkeluarga) klo pasangan yang sudah dinikahinya itu adalah soulmatenya, tapi mungkin saja dia merasa justru orang lain yang diluar sana sebenarnya soulmate sejatinya..contohnya waktu dia menikah dipaksa kaya cerita si Siti Nurbaya itu..Wah.complicated khan?

Sebenarnya juga yang saya tulis disini juga bingung ngebahas apanya dari persoalan si Soulmate dan Jodoh ini..tapi yang jadi research question..halah..kaya mau bikin skripsi aja..
Percayakah anda ada dua persepsi soal ini..yaitu 1. Soulmate = jodoh yang nanti kita nikahi?
atau, 2. Soulmate bisa berarti orang di luar pasangan orang yang kita nikahi nanti..?

Saya teringat di salah satu lirik lagunya soulmate kahitna:
“ …meskipun tak mungkin lagi tuk menjadi pasanganku namun ku yakini cinta kau kekasih hati…”

Yang pasti kita pasti berpikir bahwa semoga nanti yang jadi jodoh kita yang sudah diatur Tuhan adalah soulmate kita..So sudahkah anda menemukannya dan meyakini kalau dia adalah soulmate kita..? ekh jodoh kita…ekh apalah terserah…

Sunday, November 26, 2006

Panaassnya Semarang……dan taman kota...

Semarang memang panas karena memang iklim khas daerah pantai, tapi Bagi anda yang tinggal di kota tersebut mungkin akhir2 ini bisa merasakan klo suhu di kota ini benar2 meningkat dan hebatnya gak kenal waktu boss? jadi klo siang saat tengah hari jangan ditanya panasnya kaya apa..klo istilah orang SMG mah..panase pool..


Suhu smg yang panas ini gak tau dari imbas dari mana apakah dari pengaruh berawalnya pergantian musim, panas global, atau apalah..yang pasti ini adalah dari keadaan lingkungan yang sudah rusak kali..saya 3 hari yang lalu melewati daerah bagian semarang bagian timur menuju arah pedurungan lewat segar pencah merasakan kondisi yang gak mengenakan sekali, dengan keadaan panas yang meningkat tadi lalu melewati daerah yang gersang akibat pengerukan tanah dsb maka makin lengkaplah melihat keadaan wilayah tersebut..pinggir jalan gak ada pepohonan peneduh dan menggambarkan keadaan yang sangat gak nyaman untuk ditinggali..
Kembali ke keadaan panas tadi jadi pada dasarnya kita sebagai warga kota harus sudah merasa untuk lebih perhatian lagi pada lingkungan kota..coba aja kita lihat kondisi ruang terbuka hijau (RTH) kita udah sangat tidak dipedulikan lagi sebagai kebutuhan dari kehidupan kita..padahal RTH inilah yang bisa menyelamatkan kita dari sedikitnya pengurangan panas suhu atau iklim di lingkungan kita..lebihnya lagi bisa menjadi fungsi hidroorologi dalam hal penyerapan air dan mereduksi potensi bahaya lingkungan seperti banjir, polusi udara dan sebagainya..lagian kembali ke kota ini bukankah potensi banjir tadi merupakan hal yang biasa, meskipun peran terbesar dari adanya rob yang terjadi di kota ini..


Memang sih untuk RTH semarang ini porsinya masih cukup banyak, menurut data Bappeda SMG aja RTH Semarang masih sebesar 52,31 % dari luas total wilayah, masih lebih tinggi dari standar RTH bagi kota yang sehat yaitu 30 % (KTT bumi di Rio 1992 & johanessburg 2002) bandingkan dengan Bandung yang hanya memilki luas RTH 1,5 %!! Tetapi jika menilik pada kondisi kota SMG luas RTH itu jumlah terbesar hanya terdapat di wilayah hinterland kotanya saja, untuk urusan wilayah ‘kotanya’ jumlah itu kayanya masih sangat kurang..lihat saja kondisi taman kota aja di SMG ini masih sangat minim bagi kebutuhan warganya..jangankan bertambah malahan jadi berkurang karena adanya alih fungsi menjadi kawasan terbangun seperti yang berada di Sompok yang berubah jadi kantor SMG selatan.. di Jalan Brumbungan digantikan oleh kantor kelurahan..padahal dulu Taman2 itu dibuat Thomas Karsten untuk mendukung lingkungan kota SMG..wah gimana buat kebutuhan masa nantinya ya??


Memang sih urusan RTH ini bukan hanya melulu ada pada posisi taman kota tapi hal ini bisa membantu dari proses pengurangan degradasi lingkungan yang terjadi pada kawasan kota kita..jadi saatnya Semarang perlu membuat taman-taman kota yang bisa menjadi mendukung terhadap kebutuhan terhadap RTHnya. Ya biar klo tinggal di SMG lumayan adem dari adanya taman-taman kota ini dan sebagai ajang social juga ..jadi klo panas lagi jalan-jalan, khan bisa ngiup dan ngobrol di taman kota ini…Gmn nih SMG??

Dimanakah kita akan menyimpan kebahagiaan (kesenangan) kita??

Kalau saat ini anda merasa punya segalanya dengan kehidupan? Atau merasa bahwa hidup belum tercukupi yang berimbas pada tidak bahagianya anda dengan kehidupan ini?
Khusus bagi yang merasa berada di pernyataan yang pertama, pernahkah anda berpikir klo2 suatu saat keadaan itu akan hilang? Atau setidaknya anda tidak berada pada posisi yang sudah ”enak” sekarang di waktu yang akan datang?
Perasaan yang pertama itu seringkali ada juga dalam pikiran saya, namun seringkali ketika saya telah ”nyaman” dengan kondisi pada saat ini, saya justru selalu merasa sangat khawatir jika rasa ”nyaman” ini saya habiskan di masa sekarang sehingga nanti saya nggak dapat hal tersebut tadi di kemudian hari. Bukankah kita juga punya pepatah yang mengatakan ’berakit-rakit kehulu dan berenang ke tepian’?, nah takutnya saya pepatah ini jadi ’berenang-renang kehulu......’
Sebenarnya tulisan ini bukan untuk menakuti bagi anda yang sekarang merasa ”punya segalanya” bakal menjadi orang susah di kemudian hari, atau menganggap hidup berkecukupan itu salah dan hal lain sebagainya. Namun ada kesan sebaiknya kita sadar akan ”keadaan itu” jika seandainya kita sekarang mengalaminya, coba benar2 dinikmati dan disyukuri supaya kita benar-benar bisa ”sadar” dengan keadaan tersebut. Supaya kita juga tidak menyesal melewatkan hari-hari indah tersebut.
Bukankah kita semua tau, bahwa hidup kita esok hari tak akan pernah kita tahu. Apalagi kebahagiaan yang utama tidak terdapat di dunia ini bukan??

Mau nyebrang kok susah ya…


Ini hal sudah jadi hal biasa bagi diriku ini, apalagi dengan keberadaan kosan yang berada di jalan yang cukup ramai tentu saja ini cukup menyulitkan bukan? Bayangkan aja untuk menyebrang jalan yang berlebar kira-kira 6 m ini (jl Ngesrep timur V) saya harus menunggu cukup lama..sampai kira2 jalan agak kosong dan memaksakan untuk melewatinya..


Sebenarnya judul tulisan ini dibuat bukan untuk mempermasalahkan lebar jalan tadi atau karena banyaknya kendaraan yang ada, tapi lebih diprioritaskan pada sikap para pengendara kendaraan yang bisanya melaju cukup kencang pada jalan ini sehingga tidak memberikan kesempatan buat orang yang menyebrang jalan, jadi kebayang khan bahaya yang mungkin didapat penyebrang ini klo nekad melintas..


Kenapa ya orang2 kita agak kurang sabar? knapa dbilang kurang sabar karena banyak pengendara yang menjalankan kendaraannya dengan kecepatan yang tinggi, padahal dengan berkendara yang safe dengan agak mengurangi kecepatan khan gak ada ruginya, malahan untungnya bisa lebih banyak karena dapat menghindari kecelakaan buat dirinya dan tentu saja buat orang lain juga..


Saya teringat dulu ketika saya dan teman saya lagi berada di penggir jalan di Negeri Merlion, padahal tadinya bukan tujuan menyebrang lho, Cuma mau mengambil foto doang malahan..ekh karena mungkin terlihat oleh pengendara kendaraan seperti layaknya mau menyeberang jalan, si pengendara itu lalu berusaha melambatkan kendaraannya untuk memberikan kita kesempatan lewat tuk nyebrang ...waw..kita yang gak terbiasa dengan kedaan itu tentunya gak ngerti maksud si pengendara tadi ,tapi lama-lama akhirnya kita nyadar dan memaksakan untuk menyebrang..biar mobil tadi melaju kembali..ehm..sebuah pengalaman yang tentunya susah ditemukan disini..tapi moga aja suatu saat nanti para pengendara disini mungkin bisa mengikutinya..tapi kapan?? Itu pertanyaannya..